Sunday, February 15, 2015

Khazanah Perilaku Tasawuf

Tasawuf adalah jalan yang canggih, yang di dalam praktiknya melibatkaan pekerjaan, keluarga, dan pengalaman kehidupan sehari-hari. Ajaran Sufi mengajarkan kita untuk menggunakan tugas dan  pengalaman kita sebagai bagian dari perjalanan spiritual kita. Syekh Muzaffar berkata :”sibukan tanganmu dengan melakukan pekerjaan duniawi, dan sibukan hatimu dengan Allah”.

Salah satu tujuan tasawuf adalah bahwa kehidupan keseharian itu sendiri menjadi praktik spiritual yang sangat dalam. Seorang sufi adalah pekerja yang giat dan jujur daripada yang lainnya. Seorang sufi berusaha untuk menjadi suami ataupun istri yang lebih baik, orang tua yang lebih baik, maupun anak yang lebih baik. Jika kita tidak dapat mencintai keluarga kita dan melayani atasan kita sebaik mungkin, maka bagaimana kita dapat mulai berfikir untuk mencintai dan melayani Tuhan.

Dalam sufisme, seluruh kehidupan adalah bagian dari praktek spiritual. Keluarga, pekerjaan, dan hubungan sosial memberikan kesempatan yang sama seperti do’a dan metode dalam hal pengembangan spiritual. Menjadi seorang sufi berarti mencintai Musa dan ajarannya, sama besarnya jika tidak lebih besar dengan kaum yahudi itu sendiri. Mencintai Yesus dan ajarannya sama besarnya jika tidak lebih besar dengan kaum Kristen itu sendiri. 

Dalam sufisme, perkembangan spiritual sejati  berarti perkembangan seluruh individu secara seimbang, termasuk tubuh , Akal dan Jiwa.


(sumber:Psikologi Sufi Untuk Transformasi; Hati, Diri, & Jiwa, Robert Frager)

No comments:

Post a Comment