Friday, April 4, 2014

Musim Semi Arab; Khazanah Politik Dunia Muslim

Musim Semi Arab dikenal ketika terjadi revolusi saat rakyat melawan kekuasaan absolut pemerintah di dunia Arab. Dimulai dari Tunis, menjalar ke Mesir, Libya, Yaman dan Suriah.

Tunis menjadi negara demokratis pertama pasca revolusi. Minggu, 26 Januari 2014 adalah hari yang bersejarah bagi rakyat Tunis. Majelis Wathani Ta'sisi atau dewan Konstituante menyetujui dengan suara mayoritas mutlak sebuah konstutusi baru. Lahirnya konstitusi baru tersebut menandai kelahiran Republik Tunisia ke-2, yang sebelumnya adalah konstitusi tahun 1959.

Negara-negara arab selain Tunis gagal membangun negara demokratis pasca revolusinya, antara lain:
  1. Aljazair tahun 1991
  2. Irak setelah invasi amerika tahun 2003
  3. Palestina pecah antara jalur gaza dan Tepi barat
  4. Mesir tahun 2011
  5. Libya dan Suriah sampai detik ini tak kunjung membaik

Tiga Poros Besar

ada 3 poros politik besar Timur Tengah saat ini pasca musim semi Arab, yaitu:
  1. poros Sunni pro Ikhwanil Muslimin (IM) yang terdiri dari Qatar, Turki, Hamas, Libya, Maroko
  2. Poros Sunni kontra Ikhwanul Muslimin (IM), terdiri dari Arab saudi, Kwait, UEA, Bahrain, Al-Jazair, Palestina, Mesir pasca penggulingan Mursi
  3. Poros Syiah, terdiri dari Iran, PM Nauri al-Maliki (Irak), Rezim Bashar al-Asad Suriah, Hizbollah Libanon

No comments:

Post a Comment